
Staf Ahli Khusus Mentan Tinjau Lokasi Banjir untuk Optimalisasi Program Pertanian
MUARO JAMBI - Menindaklanjuti Rakor Antisipasi Darurat Pangan, maka dilakukan kunjungan ke lapangan untuk melihat langsung lokasi SID yang masih terdampak banjir sehingga berakibat tidak bisa dilanjutkan proses SID sampai air surut. Dibutuhkan komitmen yang besar untuk mengawal program oplah, pompanisasi dan padi gogo. Dengan menetapkan target maka akan mempercepat tanam dan meminimalisir waktu.
Staf Ahli Khusus Mentan Bidang Percepatan Produksi Pertanian Prof. Ir. Muhammad Arsyad, SP, M.Si, P.hD. terjun langsung ke lapangan tepatnya di Kumpeh Ulu (30/04) untuk melihat dampak banjir di lokasi yang akan dilakukan SID. Ekspose yang sudah untuk lahan SID ini sebesar 6.587,85 ha dan siap untuk dilanjutkan tahap kegiatan selanjutnya.
Dari hasil kunjungan ketiga titik lokasi, diperoleh luasan yg berdampak banjir di Kecamatan Kumpeh Ulu di Desa Pulau Mentarao, potensinya 5,27 ha, Desa Pematang Raman potensinya 94,05 ha dan Desa Sungai Bungur potensinya seluas 27,94 ha. Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi Publik Imam Wahyudi menambahkan bahwa lokasi ini berpotensi menambah areal luas tanam jika segera ditindaklanjuti survey SIDnya.
Hery Nugroho SP, MP Katimker KDSIP BSIP Jambi menambahkan bahwa Antisipasi Darurat Pangan harus kerjakan bersama sama dari tingkat pemerintah pusat, daerah dan stakeholder pertanian lainnya, sehingga hasilnya akan sesuai dengan target yang disepakati untuk menambah luas areal tanam dalam rangka meningkatkan produksi beras Nasional.